Hal-Hal yang Harus Dilakukan Ketika Merasakan Gejala COVID-19



Virus pemicu COVID-19 sampai sekarang masih menyebar serta masalahnya lagi bertambah di penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, pasien COVID-19 telah capai beberapa ribu orang serta sudah mengonsumsi korban sampai beberapa ratus jiwa.


Penebaran yang cepat sekali serta awalannya yang kerap tiada tanda-tanda juga membuat beberapa warga cemas. Lalu, bagaimana bila satu waktu seorang merasai tanda-tanda COVID-19, apa yang perlu dikerjakan?


Ketahui tanda-tanda lebih dulu

COVID-19 sebuah penyakit yang berasal dari virus SARS-CoV-2 yang menyerbu pernafasan. Nyaris sama dengan flu, tanda-tanda yang diperlihatkan dapat berbentuk tanda-tanda enteng seperti batuk kering, serta sakit kerongkongan.


Tetapi infeksi virus COVID-19 bisa juga memunculkan tanda-tanda yang lumayan berat seperti pneumonia serta sesak napas.


Bersamaan dengan pertambahan masalah, diketemukan bermacam tanda-tanda yang lain yang berlangsung untuk sebagian orang. Tanda-tanda itu mencakup raibnya indera penciuman serta diare.


Menyusutnya peranan indera penciuman masih lebih umum berlangsung, ingat virus bisa mengakibatkan pilek yang membuat hidung terhalang serta tidak dapat menghirup aroma.


Berlainan dengan tanda-tanda diare, beberapa orang yang merasakannya umumnya tidak selekasnya cari bantuan klinis sebab menganggap jika tanda-tanda tidak terkait dengan permasalahan pernafasan.


Update Jumlah Tebaran COVID-19 Negara: Indonesia Data Harian 421,731

Terverifikasi 353,282

Pulih 14,259


judi sabung ayam cara memilih aduan ayam yang bagus Hal yang perlu dikerjakan bila Anda alami tanda-tanda COVID-19

Sesungguhnya, umumnya pasien yang terkena COVID-19 cuman memperlihatkan tanda-tanda enteng serta bisa lakukan perawatan sendiri di dalam rumah tiada kontribusi klinis. Tanda-tanda umumnya akan ada dalam 2 sampai 14 hari sesudah terkena dengan virus.


Untuk Anda yang pengin lakukan test untuk mengenali apa badan sudah terkena virus, coba kontak dinas kesehatan atau penyuplai service klinis yang berada di kota Anda. Juga bisa mengontak hotline Kemenkes RI bernomor 021-5210411 atau 081212123119.


Bila hasilnya negatif, peluangnya Anda benar-benar tidak terkena atau Anda masih ada untuk step awalnya waktu penghimpunan spesimen.


Meskipun begitu, Anda harus tetap waspada serta lakukan penjagaan. Hasil test yang negatif tidak tutup peluang Anda dapat terkena virus di masa datang.


Bila hasilnya positif, Anda harus selekasnya cari kontribusi serta minta saran untuk dokter mengenai apa yang perlu dikerjakan bila bisa lakukan perawatan sendiri.


Berikut beberapa salah satunya yang perlu Anda kerjakan saat mulai merasai tanda-tanda atau telah terkena COVID-19.


Diam di dalam rumah

Untuk Anda yang alami tanda-tanda seperti batuk serta demam tiada alami sesak napas, Anda dianjurkan untuk diam di dalam rumah serta tidak melancong terkecuali untuk kepentingan klinis seperti kontrol ke dokter.


Anda dapat lakukan pengobatan dengan minum beberapa obat yang akan kurangi tanda-tandanya.


Jika Anda harus terpaksa pergi, upayakan tidak untuk naik kendaraan umum, lebih bagus pakai kendaraan individu.


Pisahkan diri dari pihak lain saat sakit

Kerjakan karantina diri dengan menjauhi beberapa orang di seputar Anda. Kerjakan jarak fisik minimum 1 mtr.. Tidurlah di kamar yang terpisah dari pihak lain.


Jika ada, pakai kamar mandi yang lain. Ini dikerjakan supaya Anda tidak menyebarkan penyakit terlebih bila Anda sudah positif menanggung derita COVID-19.


Kasih tahu ke dokter mengenai kondisi Anda

Untuk Anda yang tengah jalani perawatan atau mempunyai agenda sama dokter yang tidak dapat diundur, katakan dulu lewat telephone jika Anda alami beberapa gejala yang terkait dengan COVID-19 saat sebelum berjumpa.


Dengan info yang Anda beri, dokter serta petugas kesehatan yang lain bisa lakukan penyiapan lebih dulu.


Pakai masker yang tutupi hidung serta mulut

Pakailah masker yang dapat tutup tempat hidung serta mulut secara baik jika memang perlu setiap waktu. Masker kain cukup menolong untuk merintangi percikan dari mulut serta hidung untuk terkena ke luar. Bila kekurangan masker, Anda dapat menukar dengan memakai syal atau selendang.


Saat bersin atau batuk, tutupi dengan tisu lalu selekasnya buang ke tempat sampah sesudahnya. Bila tidak mempunyai tisu, Anda dapat tutup hidung serta mulut memakai tempat siku. Kemudian, bersihkan tangan dengan sabun atau pakai hand sanitizer.


Bersihkan tangan

Bersihkan tangan secara betul sepanjang minimum 40 detik. Bukan hanya sesudah bersin serta batuk, Anda harus membersihkan tangan tiap sebelum dan setelah ke kamar mandi, saat mempersiapkan makanan, dan saat sebelum makan.


Untuk tambahan pelindungan, pakai hand sanitizer yang mengandung alkohol minimum 60 %. Seka hand sanitizer di semua sisi tangan sampai jadi kering. Jangan sentuh tempat muka khususnya mata, hidung, serta mulut dengan tangan kotor.


Jauhi share barang individu

Beberapa barang seperti piring, sendok, gelas, serta handuk seharusnya dipakai cuman untuk diri kita. Khususnya alat makan, penjagaan ini sebaiknya bukan hanya dikerjakan untuk yang alami tanda-tanda COVID-19. Bersihkan perlengkapan sesudah digunakan sampai bersih.


Terus siaga dengan tanda-tanda COVID-19 yang dirasa

Yakinkan Anda terus siaga dengan semua perombakan serta tanda-tanda yang ada. Bila Anda mulai alami tanda-tanda yang lebih serius seperti sesak napas, Anda harus selekasnya cari perlakuan di dalam rumah sakit.


Gejala-gejala yang lain terhitung tanda-tanda genting ialah ngilu atau desakan untuk dada yang tidak juga lebih baik, bingung, serta ada warna kebiruan untuk bibir atau muka.


Perlakuan pasien COVID-19 di dalam rumah sakit

Kecuali beberapa orang yang merasai tanda-tanda COVID-19 lebih kronis, kelompok lanjut usia atau mereka yang mempunyai keadaan lain seperti diabetes atau penyakit paru-paru harus selekasnya jalani perawatan di dalam rumah sakit.


Sampai sekarang ini, tidak ada vaksin yang secara eksklusif dapat dipakai untuk mengobati COVID-19.


Oleh karenanya, pasien akan diberi perawatan simpatisan mencakup cairan untuk kurangi dehidrasi, obat untuk turunkan demam, serta oksigen tambahan. Pasien yang kesusahan bernafas sendiri kemungkinan memerlukan alat respirator.


Menghindar Jabat Tangan serta Salim untuk Hindari Penebaran COVID-19


COVID-19 tidak bisa diobati dengan antibiotik sebab pemicunya bukan dari bakteri tetapi dari virus.


Beberapa periset serta tenaga medis masih usaha untuk bikin vaksin atau menyelidik opsi penyembuhan yang lain kira-kira mempunyai potensi untuk menyembuhkan tanda-tanda.


Beberapa opsinya sebagai berikut.

- Remdesivir: obat antivirus yang direncanakan untuk tangani ebola. Tes medis telah dikerjakan tetapi disepakati penggunaannya untuk manusia.

- Klorokuin: biasa dipakai untuk melawan penyakit malaria serta autoimun, klorokuin sudah memperlihatkan kekuatannya untuk melawan virus SARS-CoV-2 untuk riset di tabung reaksi.

- Lopinavir serta ritonavir: diketahui bernama Kaletra, obat ini direncanakan untuk menyembuhkan HIV serta kemungkinan pemakaiannya dengan gabungan obat lain bisa menyembuhkan COVID-19.

- APN01: memiliki kandungan protein namanya ACE2 yang sempat dipakai waktu infeksi SARS. Protein ini membuat perlindungan paru-paru dari luka yang diakibatkan karena penyakit.

- Favilavir: dibikin untuk menyembuhkan radang kerongkongan, pemakaiannya sudah disepakati untuk menyembuhkan COVID-19.

Popular posts from this blog

Countless Americans in danger of eviction as COVID-19 situations surge

In recent years, hopes have grown that AI may also help humanity tackle global environmental problems such as climate change.

culture’s lingering stigma of mental illness